Fungsibahan pengikat adalah untuk memperbaiki stabilitas emulsi, menurunkan penyusutan akibat pemasakan, memberi warna yang terang, meningkatkan elastisitas, membentuk tekstur yang padat, dan menarik air dari adonan. Bahan pengikat dalam adonan dapat berfungsi sebagai pengemulsi. Pada umumnya jenis bahan pengikat yang ditambahkan dalam makanan
Secaraumum senyawa yang ada pada asap kayu adalah karbonil, asam dan basa organik, fenol, alkohol, hidrokarbon dan gas-gas seperti CO2, CO, O2, N2 dan NO2. Komponen asap tersebut berfungsi sebagai bakterisidal, antioksidan dan pembentuk flavor asap. Senyawa yang terkandung dalam asap sangat menentukan flavor daging asap.
Didalam daun Talinum triangulare banyak mengandung flavonoid sehingga baik digunakan untuk menangani penyakit jantung dan berfungsi sebagai antioksidan (Aja, et al 2010). Asam askorbat pada dosis yang tepat dapat berfungsi sebagai antiviral kuat dan antibakteri yang diperkirakan berdasarkan sifat antioksidannya.
Sterolberfungsi sebagai stabilizer dalam minyak dan tokoferol sebagai antioksidan. Setiap minyak nabati memiliki sifat dan ciri tersendiri yang sangat ditentukan oleh struktur asam lemak pada rangkaian trigliseridanya . Minyak kelapa kaya akan asam lemak berantai sedang (C8 - C14), khususnya asam laurat dan asam meristat.
. 0% found this document useful 0 votes147 views31 pagesDescriptionKrim As. Askorbat Vit COriginal TitleLAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN EMULSICopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes147 views31 pagesLaporan Praktikum Pembuatan EmulsiOriginal TitleLAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN EMULSIJump to Page You are on page 1of 31 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMI SOLID PERCOBAAN I PEMBUATAN EMULSI DUSUSUN OLEH NAMA MIFTHA HUSNUH AULIA NIM 201802039 KELAS FARMASI IB KELOMPOK III TIGA PENANGGUNG JAWAB JUMASNI ADNAN, Apt ASISTEN JUMASNI ADNAN, Apt LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMI SOLID PROGRAM STUDI D III FARMASI STIKES PELAMONIA KESDAM VII/WRB MAKASSAR 2019 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia farmasi kita mengetahui beberapa bentuk sediaan obat yang umumnya di pakai dalam pembuatan obat. Setiap bentuk sediaan memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan untuk apa obat itu di pakai. Salah satu bentuk sediaan dari obat yang sering di jumpai dan sering di gunakan merupakan emulsi. Menurut Farmakope Indonesia edisi III, emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. Menurut Farmakope Indonesia IV, emulsi adalah sIstem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil, sehingga dibutuhkan zat pengemulsi atau emulgator untuk menstabilkannya sehingga antara zat yang terdispersi dengan pendispersinnya tidak akan pecah atau keduannya tidak akan terpisah. Metode yang dapat digunakan untuk menilai efisiensi emulgator yang ditambahkan adalah metode HLB Hydrophilic-Lipophilic Balance. Ditinjau dari segi kepolaran, emulsi merupakan campuran cairan polar dan cairan non polar. Salah satu emulsi yang kita kenal sehari-hari adalah susu, di mana lemak terdispersi dalam air. Dalam susu terkandung kasein suatu protein yang berfungsi sebagai zat pengemulsi. Krim merupakan salah satu bentuk sediaan yang digunakan untuk kulit. Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Krim yang dapat dicuci dengan air M/A, ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika. Sifat umum sediaan krim ialah mampu melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan ini dicuci atau dihilangkan. Krim dapat memberikan efek mengkilap, berminyak, melembapkan, dan mudah tersebar merata, mudah berpenetrasi pada kulit, mudah/sulit diusap, mudah/sulit dicuci air. Keuntungan sediaan krim ialah kemampuan penyebarannya yang baik pada kulit, memberikan efek dingin karena lambatnya penguapan air pada kulit, mudah dicuci dengan air, serta pelepasan obat yang baik. Selain itu tidak terjadi penyumbatan dikulit dan krimnya tampak putih dan bersifat lembut. Vitamin C memiliki peranan besar bagi tubuh seperti sebagai pembentukan kolagen, absorbsi dan metabolism besi, melindungi sel darah putih dari enzim yang dilepaskan saat mencerna bakteri yang telah ditelan, sintesa hormon steroid dari kolesterol, dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi serta sebagai antioksidan. Namun mengkonsumsi vitamin secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang cukup serius. Untuk menghindari itu dibuatlah sediaan emulsi krim vitamin C Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Skip to content Beranda / Obat A-Z / Asam Askorbat Manfaat, Dosis, Efek Samping Asam Askorbat Manfaat, Dosis, Efek Samping – Asam askorbat obat apa? Asam askorbat adalah nama lain dari vitamin C. Jenis vitamin larut air ini merupakan salah satu vitamin paling dibutuhkan oleh tubuh. Fungsi asam askorbat adalah sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem lebih jauh tentang Asam askorbat mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya tentang Asam askorbat berikut ini. Rangkuman Informasi Obat Asam askorbat Nama Obat Asam askorbat Kelas Obat Suplemen Kategori Obat bebas Manfaat Obat Antioksidan, meningkatkan sistem imun Dikonsumsi Oleh Dewasa dan anak-anak Sediaan Obat Tablet effervescent, tablet hisap, cairan injeksi Manfaat Asam askorbat Fungsi asam askorbat secara umum adalah menjaga sistem imun tubuh dan sebagai antioksidan. Antioksidan asam askorbat umumnya dapat didapatkan dari sumber makanan. Penggunaan asam askorbat vitamin C dalam bentuk suplemen umumnya dilakukan untuk mengatasi beberapa masalah terkait dengan defisiensi vitamin C. Manfaat dan fungsi asam askorbat sebagai suplemen meliputi dan mencegah penyakit scurvy Scurvy adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan asupan vitamin C. Seseorang yang jarang mengonsumsi buah dan sayur berisiko tinggi terkena scurvy. Gejala scurvy dapat meliputi lemah, lelah, gusi berdarah, dan gangguan pada kulit. 2. Membantu penyerapan zat besi Fungsi asam askorbat yang kedua adalah membantu dalam penyerapan zat besi. Konsumsi vitamin C bersama zat besi dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Hal ini lah yang menyebabkan kekurangan vitamin C juga dapat memicu anemia, karena zat besi sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. 3. Antioksidan dan meningkatkan sistem imun Suplemen vitamin C juga dapat bertindak sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat memicu kerusakan sel. Fungsi antioksidan asam askorbat tidak hanya dimanfaatkan untuk kesehatan, tapi juga dalam bidang kecantikan untuk mencegah penuaan. Asam askorbat vitamin C juga dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Konsumsi vitamin C ketika gejala penyakit ringan seperti flu muncul umumnya dapat membantu tubuh kembali pulih tanpa harus mengonsumsi obat-obatan lain. Selain fungsi asam askorbat di atas, beberapa fungsi vitamin C lainnya adalah seperti untuk mengosongkan perut pada prosedur kolonoskopi, meningkatkan protein dalam urin, tekanan darah tinggi, radang lambung, dan masih banyak lagi. Asam askorbat dapat diberikan bersamaan dengan obat-obatan lain untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut. Dosis Asam askorbat Sediaan Asam askorbat bermacam-macam mulai dari tablet, tablet hisap, tablet effervescent, dan juga cairan injeksi. Dosis harian asam askorbat yang direkomendasikan adalah sebagai berikut ini Usia 0-6 bulan 40 mg/hari. Usia 7-12 bulan 50 mg/hari. Usia 1-3 tahun 15 mg/hari. Usia 4-8 tahun 25 mg/hari. Usia 9-13 tahun 45 mg/hari. Perempuan usia 14-18 tahun 65 mg/hari. Remaja hamil 80 mg/hari. Remaja menyusui 115 mg/hari Laki-laki usia 14-18 tahun 75 mg/hari. Pria 19 tahun ke atas 90 mg/hari. Wanita 19 tahun ke atas 75 mg/hari. Wanita hamil 85 mg/hari. Wanita menyusui 120 mg/hari. Apabila Anda seorang perokok, maka dosis harus ditambahkan 35 mg/hari. Dosis di atas adalah dosis harian asam askorbat. Dosis bisa didapatkan dari suplemen atau bisa juga sebagian didapatkan dari asupan diet lainnya. Dosis suplemen dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang disarankan dan jangan mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker. Petunjuk Penggunaan Asam askorbat Asam askorbat harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah cara minum Asam askorbat yang benar Gunakan suplemen asam askorbat sesuai dengan dosis yang disarankan. Gunakan suplemen asam askorbat pada waktu yang sama setiap harinya. Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja. Jika tidak sengaja mengonsumsi suplemen asam askorbat melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter. Petunjuk Penyimpanan Asam askorbat Berikut adalah petunjuk penyimpanan asam askorbat yang harus diperhatikan Simpan suplemen vitamin C pada suhu ruangan. Simpan suplemen asam askorbat di tempat kering dan tidak lembap. Hindari suplemen asam askorbat dari cahaya atau sinar matahari langsung. Hindari suplemen asam askorbat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Efek Samping Asam askorbat Setiap jenis obat memiliki potensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan vitamin. Asam askorbat vitamin C juga memilki potensi menimbulkan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul dari penggunaan asam arkorbat Diare Mual Muntah Kram perut Mulas Efek samping lain yang lebih serius namun lebih jarang terjadi adalah seperti Buang air kecil menyakitkan Urin mengandung darah Reaksi alergi seperti ruam, gatal, bengkak pada wajah, lidah, tenggorokan, pusing, kesulitan bernapas. Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda. Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Interaksi Obat Asam askorbat Interaksi obat dapat terjadi ketika Asam askorbat digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping. Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Asam askorbat Aluminium Estrogen Fluphenzine Kemoterapi Obat untuk HIV/AIDS, protease inhibitor Statin Niacin Warfarin Obat-obatan lain yang mungkin juga dapat berinteraksi meskipun kemungkinannya lebih kecil adalah seperti Acetaminophen Aspirin Trilisate Nicardipine Nifediine Salsalate Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, non-resep, hingga herbal. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Asam askorbat untuk menghindari interaksi obat. Peringatan dan Perhatian Asam askorbat Asam askorbat tersedia dalam sediaan obat bebas dan dapat juga dikombinasikan dengan obat lain dan masuk ke dalam golongan obat resep. Ikuti petunjuk penggunaan obat ini dengan seksama untuk menjaga keamanannya. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Asam askorbat Jangan gunakan suplemen ini pada pasien yang hipersensitif terhadap asam askorbat vitamin C dan komponen lain yang terkandung dalam suplemen ini. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kondisi seperti hamil, menyusui, memiliki riwayat penyakti ginjal, memiliki riwayat defisiensi G6PD, diabetes, dan kelainan darah. Sumber VITAMIN C ASCORBIC ACID – diakses 26 April 2019 Vitamin C – diakses 26 April 2019 ASAM ASKORBAT – diakses 26 April 2019 DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi
“Asam askorbat atau vitamin C merupakan nutrisi yang berfungsi untuk membentuk kolagen, yaitu suatu zat yang berperan penting dalam memperbaiki gigi, tulang, dan kulit. Kamu bisa menemukan nutrisi ini dalam berbagai buah dengan rasa asam dan beberapa jenis sayuran.” Halodoc, Jakarta – Vitamin C memiliki peran yang sangat penting berkaitan dengan bermacam proses yang terjadi pada tubuh. Ini termasuk menjaga dan membuat kerja sistem imunitas tubuh lebih optimal, membantu proses pembentukan protein, kolagen, hingga membantu meningkatkan penyerapan zat besi pada tubuh. Sayangnya, vitamin C tidak bisa terbentuk secara alami pada tubuh. Artinya, untuk bisa memenuhi kebutuhan harian tubuh akan vitamin satu ini, kamu perlu mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Misalnya, tomat, jeruk, bayam, stroberi, atau buah kiwi. Namun, kamu juga perlu memperhatikan bahwa ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko tubuh kurang vitamin C, yaitu diet yang tidak tepat dan kebiasaan merokok. Baca juga 8 Manfaat Jeruk, Buah Kaya Vitamin C Secara sederhana, tubuh membutuhkan asam askorbat karena memang sangat bermanfaat untuk berbagai proses kehidupan. Pembuluh darah, otot, tulang, jaringan ikat, gigi, dan kulit membutuhkan nutrisi ini. Misalnya, agar terhindar dari anemia, tubuh membutuhkan zat besi. Nah, supaya mampu terserap dengan baik, dibutuhkan vitamin C untuk membantu proses tersebut. Tidak hanya itu, nutrisi ini juga sering digunakan untuk mengatasi dan sebagai tindakan pencegahan dari kekurangan asupan vitamin C yang disebut dengan skorbut. Lalu, orang-orang yang memiliki kerentanan terhadap kurang vitamin C karena masalah pencernaan pun membutuhkan suplemen ini. Pasalnya, apabila sudah sangat parah, kondisi tersebut bisa mengakibatkan gusi berdarah, anemia, dan memar pada tubuh. Berapa Dosis yang Dianjurkan? Suplemen asam askorbat bisa dengan mudah kamu dapatkan di apotek terdekat. Cek kebutuhan obat kamu melalui layanan pharmacy delivery di aplikasi Halodoc. Download saja aplikasinya di ponselmu. Kalau kamu harus berobat ke rumah sakit, buat janji lewat aplikasi Halodoc juga bisa kok. Baca juga Ingin Suntik Vitamin C? Kenali Dulu Manfaat dan Bahayanya Akan tetapi, ada jumlah asupan harian yang perlu kamu perhatikan. Pasalnya, kebutuhan rata-rata asam askorbat pada setiap orang tentu saja sangat berbeda, bergantung pada jenis kelamin, kondisi medis yang menyertainya, dan usia. Misalnya, untuk bayi dan anak dengan usia antara 0 sampai 9 tahun, kebutuhan rata-rata asam askorbat adalah sekitar 40 sampai 50 miligram sehari. Sementara untuk remaja perempuan dan laki-laki dengan rentang usia 10 sampai 15 tahun, kebutuhannya adalah 20 sampai 75 miligram dalam satu hari. Kemudian, untuk laki-laki dewasa berusia antara 16 sampai 80 tahun ke atas, kebutuhannya hanya 90 miligram atau setara dengan mengonsumsi dua buah jeruk. Sementara untuk wanita dewasa dengan rentang usia yang sama membutuhkan asupan asam askorbat sekitar 75 miligram saja dalam satu hari. Namun, perhatikan, konsumsi dan kebutuhannya akan menjadi berbeda untuk perempuan yang sedang hamil. Dosisnya adalah sekitar 85 miligram dalam satu hari. Lalu, untuk ibu menyusui, kebutuhannya menjadi 120 miligram dalam sehari. Jadi, ada baiknya kamu tanyakan dulu pada dokter sebelum mengonsumsi asam askorbat ini, ya! Baca juga Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin C Bisa Bahayakan Ginjal Hal lainnya yang perlu kamu perhatikan adalah perbanyak konsumsi air putih untuk membantu melancarkan proses penyerapan nutrisi ini di dalam tubuh. Hindari pula menambah, mengurangi, atau bahkan menghentikan konsumsinya secara tiba-tiba tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter. Referensi Drugs. Diakses pada 2021. Ascorbic Acid. WebMD. Diakses pada 2021. Ascorbic Acid. Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Vitamin C.
Ketika kita mendengar kata “Emulsi” yang ada pada pikiran kita mungkin praktikum minyak dan air yang pernah kita lakukan saat Sekolah Menengah Atas. Lalu sebenarnya, apa itu emulsi dan bagaimana cara kerjanya?Emulsi adalah sesuatu zat berjenis koloid dimana zat ini akan ada pada fase yang melakukan dispersi ke fase lainnya karena adanya bantuan dari zat pengemulsi. Singkatnya, emulsi ini adalah penggabungan dua buah zat yang tidak bisa bergabung menjadi satu kesatuan. Komponen Emulsi1. Komponen Dasar Emulsi2. Komponen TambahanCara Pembuatan Emulsi1. Metode Continental2. Metode Inggris3. Metode BotolSudah Tahu Apa Itu Emulsi?Komponen EmulsiEmulsi sendiri mempunyai dua komponen yang terkandung dan menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut 1. Komponen Dasar EmulsiKomponen dasar ini adalah bahan-bahan yang terdapat pada suatu emulsi untuk dapat menggabungkan kedua zat yang biasanya tidak akan menyatu. Komponen ini terdiri atas 3 bagian Fase Internal Fase ini mempunyai banyak nama, seperti fase dispersi dan fase discontinue. Maksudnya pengemulsi tersebut berbentuk sebagai zat cair yang terbagi menjadi butiran kecil hingga dapat bergabung dengan butiran kecil EksternalPada fase komponen dasar emulsi kedua ini, zat emulsi berfungsi sebagai bahan pendukung terjadinya proses penggabungan kedua zat komponen ketiga ini, emulsi berfungsi sebagai bahan stabilizer penggabungan. Biasanya, zat-zat yang berfungsi menjadi emulgator ini adalah agar-agar, gelatin, kuning telur, sabun dan magnesium Aluminium Komponen TambahanUntuk komponen yang satu ini, zat-zat yang termasuk ke dalamnya berfungsi sebagai bahan tambahan agar memperoleh hasil yang baik dalam penggabungan dua zat tersebut. Contoh dari komponen-komponen tambahan tersebut adalah sebagai berikut Corrigen Actionis sebagai zat perbaikan cara kerja obat, Colouris sebagai zat perubahan warna obat, Solubillis sebagai zat perbaikan kelarutan obat.Preservativ, tujuannya untuk mengawetkan. Contoh zatnya adalah asam benzoate dan asam Oksidan, contohnya adalah asam sitrat dan asam Pembuatan EmulsiSelain mengetahui apa itu emulsi, Sobat Vmedis juga harus tahu bagaimana proses dan cara pembuatan emulsi. Ada 3 metode cara pembuatan emulsi yang ada. Berikut ini penjelasannya1. Metode ContinentalPada metode ini, zat pengemulsi atau zat pencampur akan dicampurkan ke dalam minyak. Setelah zat nya tercampur, minyak tersebut akan dicampur dengan air secara perlahan. Hal ini bertujuan sebagai pembentukan corpus emulsi. Setelah itu minyak akan diaduk dan diencerkan dengan air yang telah Metode InggrisUntuk metode inggris ini, zat pengemulsi akan lebih dulu masuk ke dalam air. Hal ini bertujuan agar air membentuk suatu mucilago polimer alam.Setelah itu, minyak akan dengan perlahan-lahan dimasukkan ke atas air untuk bersatu dan membentuk emulsi. Setelah minyak bersatu dengan air, barulah kedua cairan tersebut diencerkan lagi dengan sisa air yang Metode BotolMetode botol ini cocok menjadi metode saat minyak menguap. Minyak yang sudah mengalami proses penguapan akan melepas zat-zat yang mempunyai viskositas yang rendah. Hal ini akan menyebabkan minyak akan kehilangan kekentalannya. Setelah itu, minyak dan pengemulsi akan bersama-sama dimasukkan ke dalam satu botol kering sebelum air. Setelah ketiga zat tercampur, botol akan dikocok keras sampai kedua zat tersebut Tahu Apa Itu Emulsi?Itulah beberapa penjelasan dan jawaban atas pertanyaan apa itu emulsi. Jika Sobat Vmedis perlu membeli obat tanpa ribet keluar rumah, bisa menggunakan Software Apotek Vmedis, sebagai software terbaik di Indonesia. Selain itu, software ini juga dapat membantu kamu yang mempunyai masalah seputar apotek, loh. Selamat mencoba!
asam askorbat dalam emulsi berfungsi sebagai